Terima
Kasih dan Maafkan Aku Wahai Guru
Siapakah yang dimaksud
guru itu ? apakah dokter bisa disebut guru ?
Guru
adalah orang yang menyampaikan ilmu agar bermanfaat bagi kehidupan kita,
darinya kita dapat mengetahui sesuatu yang belum kita ketahui. Mereka yang
selalu mengajarkan tentang ilmu, pantas untuk disebut seorang guru. Seorang
dokter bisa disebut guru jika menyampaikan ilmunya kepada kita, seorang pelukis
bisa disebut guru jika berbagi ilmu tentang bagaimana caranya melukis, bahkan kedua
orang tua sangat pantas disebut guru, karena dari mereka kita dapat membedakan
mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak. Karena kebanyakan dari orang tua
kita tidak berprofesi sebagai guru, maka para orang tua menitipkan anaknya
kepada lembaga pendidikan. Para orang tua selalu berharap dari lembaga
pendidikan tersebut dapat menjadikan anaknya menjadi lebih pandai dari kedua
orang tuanya. Sebagian orang tua beranggapan kalau anaknya pandai dalam
beberapa ilmu maka mencari pekerjaan lebih mudah. Mau jadi apa kita, itu tergantung
guru yang mengajar. Kalau guru mengajarkan ilmu yang baik maka kita akan
menjadi anak baik, begitu pula sebaliknya. Selain itu, guru juga mengarahkan
kita mau menjadi apa ? mengarahkan
mimpi-mimpi yang bisa kita capai, mereka mengajarkan bagaimana cara-cara meraih
impian secara bertahap. Orang-orang yang sudah sukses telah mengamalkan ilmu
yang diajarkan oleh guru mereka. Pengamalan ilmu yang diberikan oleh guru
sangat penting jika kita ingin meraih impian kita. Kita harus percaya kalau
setiap ilmu yang disampaikan dari guru ke kita akan membawa kebermanfaatan
dalam kehidupan.
Kebahagiaan
guru adalah melihat murid-muridnya berhasil, baik guru SD sampai guru perguruan
tinggi yang disebut juga dosen selalu berharap kepada anak didiknya agar bermanfaat
bagi kehidupan baik lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. Entah
kamu nanti menjadi dokter, jadi polisi, jadi pejabat, atau menjadi apa kamu
nanti, para guru selalu berharap murid-muridnya berhasil secara akhlak maupun
intelektual. Secara akhlak, guru mengajarkanmu ilmu supaya dapat membedakan
mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang boleh dilakukan dan mana yang
tidak boleh dilakukan. mereka selalu berusaha supaya dapat membuat akhlak
setiap murid-muridnya menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Secara
intelektual, mereka mengajari kamu ilmu-ilmu yang dapat kamu gunakan dalam
kehidupan sehari-hari seperti berhitung, membaca, menulis. Karenanya kamu dapat
menghitung angka-angka yang semula sulit menjadi mudah, karenanya membaca yang
semula lambat sekarang lebih cepat, karenannya pula menulis lebih rapi dan
bermakna. Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, pahlawan yang membawa
cahaya agar jalan para muridnya terang, tidak hanya membawa tetapi juga berbagi
cahaya kepadamu. Sungguh mulia tugas para guru, memiliki ilmu lalu diajarkan
kepadamu.
Tetapi
tidak sedikit para murid yang mengabaikan ilmu yang disampaikan guru, sebagian
dari mereka bicara sama temannya saat diajar, sebagian dari mereka tidak peduli
dan masa bodoh atas ilmu yang disampaikan oleh guru. Ketika mereka serius
mengajarimu ilmu, kamu malah malah mengobrol dengan temanmu, ketika mereka sedang
berusaha agar ilmu yang disampaikan bisa masuk ke otakmu, kamu malah melamunkan
sesuatu yang lain bukan ilmu yang di sampaikan. Bayangkan jika gurumu sakit
tidak menyampaikan pelajaran lagi, apakah kamu masih tidak peduli dengan gurumu
? apakah hatimu belum tersentuh juga jika gurumu sakit ? padahal saat sakit, gurumu selalu berdoa agar
segera sembuh supaya dapat menyampaikan ilmunya kepadamu. Kadang-kadang jika
guru kita benar-benar berhalangan hadir, beliau berharap agar guru pengganti
sementara menyampaikan ilmunya dengan baik. gurumu sedih ketika tidak bisa
mengajarmu. Bukankah karnanya kamu cerdas, kamu mengerti sesuatu yang belum
kamu ketahui.
Bayangkan
apa yang telah kamu lakukan, kamu tidak pedulikan gurumu, kamu ngobrol sendiri,
berapa lama kamu mengatai mereka dibelakang. Tak pernahkah kamu membayangkan
betapa tulusnya mereka kepadamu. Bukankah kau sedih ketika gurumu meninggal
dunia dan kamu belum minta maaf. Ketika keluar dari sekolah kamu akan rindu
kepada mereka, rindu pada sifat kasih sayangnya. Pikirkan apa yang telah mereka
berikan kepadamu, bukankah kamu diberi kecerdasan melalui mereka. Seberapa lama
kamu tidak mempedulikan mereka, padahal mereka adalah wakil tuhan yang
menyampaikan ilmu. Lalu siapa yang tidak kamu pedulikan sebenarnya, sekarang
jawab siapa yang Maha berilmu ? tidakkah kamu tahu wahai kawan, kamu sudah
mengabaikan Tuhan. Kamu malah berkata guru itu galak sekali, maaf ya Allah jika
hamba pernah mengabaikan ilmu yang disampaikan melalui wakilmu.