Kamis, 19 Desember 2013


Terima Kasih dan Maafkan Aku Wahai Guru

Siapakah yang dimaksud guru itu ? apakah dokter bisa disebut guru ?
Guru adalah orang yang menyampaikan ilmu agar bermanfaat bagi kehidupan kita, darinya kita dapat mengetahui sesuatu yang belum kita ketahui. Mereka yang selalu mengajarkan tentang ilmu, pantas untuk disebut seorang guru. Seorang dokter bisa disebut guru jika menyampaikan ilmunya kepada kita, seorang pelukis bisa disebut guru jika berbagi ilmu tentang bagaimana caranya melukis, bahkan kedua orang tua sangat pantas disebut guru, karena dari mereka kita dapat membedakan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak. Karena kebanyakan dari orang tua kita tidak berprofesi sebagai guru, maka para orang tua menitipkan anaknya kepada lembaga pendidikan. Para orang tua selalu berharap dari lembaga pendidikan tersebut dapat menjadikan anaknya menjadi lebih pandai dari kedua orang tuanya. Sebagian orang tua beranggapan kalau anaknya pandai dalam beberapa ilmu maka mencari pekerjaan lebih mudah. Mau jadi apa kita, itu tergantung guru yang mengajar. Kalau guru mengajarkan ilmu yang baik maka kita akan menjadi anak baik, begitu pula sebaliknya. Selain itu, guru juga mengarahkan kita mau menjadi apa ?  mengarahkan mimpi-mimpi yang bisa kita capai, mereka mengajarkan bagaimana cara-cara meraih impian secara bertahap. Orang-orang yang sudah sukses telah mengamalkan ilmu yang diajarkan oleh guru mereka. Pengamalan ilmu yang diberikan oleh guru sangat penting jika kita ingin meraih impian kita. Kita harus percaya kalau setiap ilmu yang disampaikan dari guru ke kita akan membawa kebermanfaatan dalam kehidupan.
Kebahagiaan guru adalah melihat murid-muridnya berhasil, baik guru SD sampai guru perguruan tinggi yang disebut juga dosen selalu berharap kepada anak didiknya agar bermanfaat bagi kehidupan baik lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. Entah kamu nanti menjadi dokter, jadi polisi, jadi pejabat, atau menjadi apa kamu nanti, para guru selalu berharap murid-muridnya berhasil secara akhlak maupun intelektual. Secara akhlak, guru mengajarkanmu ilmu supaya dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. mereka selalu berusaha supaya dapat membuat akhlak setiap murid-muridnya menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Secara intelektual, mereka mengajari kamu ilmu-ilmu yang dapat kamu gunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti berhitung, membaca, menulis. Karenanya kamu dapat menghitung angka-angka yang semula sulit menjadi mudah, karenanya membaca yang semula lambat sekarang lebih cepat, karenannya pula menulis lebih rapi dan bermakna. Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, pahlawan yang membawa cahaya agar jalan para muridnya terang, tidak hanya membawa tetapi juga berbagi cahaya kepadamu. Sungguh mulia tugas para guru, memiliki ilmu lalu diajarkan kepadamu.
Tetapi tidak sedikit para murid yang mengabaikan ilmu yang disampaikan guru, sebagian dari mereka bicara sama temannya saat diajar, sebagian dari mereka tidak peduli dan masa bodoh atas ilmu yang disampaikan oleh guru. Ketika mereka serius mengajarimu ilmu, kamu malah malah mengobrol dengan temanmu, ketika mereka sedang berusaha agar ilmu yang disampaikan bisa masuk ke otakmu, kamu malah melamunkan sesuatu yang lain bukan ilmu yang di sampaikan. Bayangkan jika gurumu sakit tidak menyampaikan pelajaran lagi, apakah kamu masih tidak peduli dengan gurumu ? apakah hatimu belum tersentuh juga jika gurumu sakit ?  padahal saat sakit, gurumu selalu berdoa agar segera sembuh supaya dapat menyampaikan ilmunya kepadamu. Kadang-kadang jika guru kita benar-benar berhalangan hadir, beliau berharap agar guru pengganti sementara menyampaikan ilmunya dengan baik. gurumu sedih ketika tidak bisa mengajarmu. Bukankah karnanya kamu cerdas, kamu mengerti sesuatu yang belum kamu ketahui.

Bayangkan apa yang telah kamu lakukan, kamu tidak pedulikan gurumu, kamu ngobrol sendiri, berapa lama kamu mengatai mereka dibelakang. Tak pernahkah kamu membayangkan betapa tulusnya mereka kepadamu. Bukankah kau sedih ketika gurumu meninggal dunia dan kamu belum minta maaf. Ketika keluar dari sekolah kamu akan rindu kepada mereka, rindu pada sifat kasih sayangnya. Pikirkan apa yang telah mereka berikan kepadamu, bukankah kamu diberi kecerdasan melalui mereka. Seberapa lama kamu tidak mempedulikan mereka, padahal mereka adalah wakil tuhan yang menyampaikan ilmu. Lalu siapa yang tidak kamu pedulikan sebenarnya, sekarang jawab siapa yang Maha berilmu ? tidakkah kamu tahu wahai kawan, kamu sudah mengabaikan Tuhan. Kamu malah berkata guru itu galak sekali, maaf ya Allah jika hamba pernah mengabaikan ilmu yang disampaikan melalui wakilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar